Kegiatan instruksional yang dilakukan para pengajar beraneka ragam. Ada pengajar yang memulai kegiatannya dengan menunggu pertanyaan dari siswa, ada yang aktif memulai dengan mengajukan pertanyaan kepada siswa, ada pula yang mulai dengan memberikan penjelasan tentang materi yang akan diuraikan, dan ada yang memulai menguilangi penjelasan tentang materi yang lalu. Selanjutnya ada yang melanjutkan dengan kegiatan menjawab pertanyaan siswa, membentuk kelompok diskusi atau menggunakan program lain.
Istilah startegi pembelajaran menyatakan bebagai jenis aktivitas belajar mengajar, seperti diskusi kelompok, membaca, studi kasus, perkuliahan, simulasi computer, lembar kerja, proyek kelompok kerjasama, dll.
Serangkaian materi pembelajaran yang baik terdiri dari banyak strategi dan prosedur yang umumnya digunakan oleh guru yang baik dengan sekelompok pembelajar. Ketika ,mendesain pembelajaran, penting untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang digunakan. Kadar yang memungkinkan,pengetahuan yang kita miliki untuk memudahkan proses pembelajaran. Psikologi pendidikan telah melakukan banyak penelitian disepanjang 75 tahun ini untuk menentukan bagaimana manusia belajar. Mereka mengidentifikasi beberapa komponen utama yang selalu mempermudah pembelajaran. Tiga dari komponen itu adalah motivasi, persyaratan atau sub ordinat skill, dan praktek atau feed back. Dalam chapter ini akan dideskripsikan prosedur apa yang bisa digunakan untuk mendesain instrucsional strategy untuk tipe-tipe tujuan pembelajaran yang berbeda.
Adapun tujuan dalam mempelajari strategi pembelajaran ini, adalah:
• Mendeskripsikan pemilihan system penyampaian pembelajaran
• Menyusun dan merangkai isi pembelajaran berdasarkan level/tingkatan
• Memberi nama 5 komponen pembelajaran dalam strategi pembelajaran dan mendaftar komponen-komponen utama didalamnya.
• Merencanakan komponen pembelajaran dalam strategi pembelajaran termasuk aktivitas sebelum proses belajar mengajar, isi presentasi, partisipasi pembelajar, penilaian, aktivitas yang mengikuti untuk serangkai tujuan dalam kelompok pembelajaran tertentu.
• Memilih kelompok siswa dan media yang sesuai untuk komponen strategi pembelajaran
• Menggabungkan media yang dipilih dan menyeleksi system penyampaia
B. PEMBAHASAN
Istilah instructional startegi umumnya digunakan untuk mencakup berbagai aspek dalam pemilihan sistem penyampaian. menyusun dan mengelompokkan isi, mendeskripsikan komponen pembelajaran yang akan termasuk dalam pembelajaran, menspesifikasikan bagaimana siswa akan dikelompokkan sepanjang pembelajaran, menentukan struktur pelajaran, dan memilih media untuk menyampaikan pembelajaran.
1. Menyeleksi Sistem Penyampaian
System penyampaian dan strategi pembelajaran tidak sama,. sistem penyampaian hanyalah bagian dari keseluruhan strategi pembelajaran,.sistem penyampaian juga merupakan asumsi bahwa desainer terlibat dalam pengembangan strategi pembelajaran. Dalam kasus lain memilih system pembelajaran dapat juga berupa level pembelajaran (meteri bidang studi), level bidang studi, ataupun level kurikulum. Berikut ini beberapa contoh system penyampain yang umum dalam melaksanakan pembelajaran.
• Model tradisional/instruktur dengan sekelompok pembelajar didalam ruang kelas, pusat pelatihan atau lab.
• Korespondensi
• Kuliah kelompok besar yang diikuti dengan Tanya jawab.
• Telecource dengan video tape atau siaran.
• Video conference interaktif dua arah
• Pembelajaran berdasarkan computer
• Pembelajaran berdasarkan web menggunakan internet atau intranet
• Program belajar sendiri (terbuka atau tertutup) yang terdiri dari berbagai macam kombinasi instruktur/tutor dan print atau modul atau paket pembelajaran.
• Kombinasi system kebiasaan, kombinasi dan unik.
Dalam proses desain pembelajaran yang ideal, hal pertama yang dipertimbangkan adalah tujuan, karakteristik pembelajar, konteks dan performa pembelajaran, tujuan khusus, assesemen (penilaian), dan kemudian bekerja melalui pertimbangan-pertimbangan dan keputusan yang akan diseleksi dalam system penyampaian yang terbaik. Dan untuk mencapai seleksi sitem penyampaian yang terbaik, semua komponen di atas akan melalui pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
a. Review analisis pembelajaran dan mengidentifikasi tujuan khusus kelompok yanga akan diajarkan dengan urutan yang sesuai,
b. Merencanakan dan mempelajari komponen yang akan digunakan dalam pembelajaran
c. Memilih kelompok siswa yang paling efektif dalam pembelajaran.
d. Menspesifikasi bahan dan media efektif dengan mempertimbangkan kualitas dan fungsi alat dan kepraktisan konteks pembelajaran.
e. Menentukan tujuan dari materi pelajaran dan menggabungkan pemlihan media.
f. Menyeleksi atau mengembangkan system penyampaian terbaik dari kelima langkah yang sudah dibuat di atas.
2. Merangkai (Menyusun) Isi dan Mengelompokkan Pembelajaran
a. Merangkai Isi
Langkah pertama dalam mengembangkan staretegi pembelajaran adalah mengidentifikasi rangkain pengajaran dan isi yang bisa diatur. Hal ini bisa mulai dari level skill yang paling bawah yaitu skill yang tepat di atas garis entri behavior kemudian naik terus mengikuti hirarki.
Rangkaian pembelajaran cenderung merupakan kombinasi dari bawah ke atas atau dari kiri ke kanan.yaitu, sub ordinat skill langkah 1 diajarkan pertama kali, kemudianlangkah 1, lalu yang berikutnya sub ordinat skill langkah 2,kemudian langkah ke 2 itu sendiri. Rangkaian ini berlangsung terus sampai semua langkah di ajarkan.
b. Pengelompokkan PembelajaranIstilah startegi pembelajaran menyatakan bebagai jenis aktivitas belajar mengajar, seperti diskusi kelompok, membaca, studi kasus, perkuliahan, simulasi computer, lembar kerja, proyek kelompok kerjasama, dll.
Serangkaian materi pembelajaran yang baik terdiri dari banyak strategi dan prosedur yang umumnya digunakan oleh guru yang baik dengan sekelompok pembelajar. Ketika ,mendesain pembelajaran, penting untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang digunakan. Kadar yang memungkinkan,pengetahuan yang kita miliki untuk memudahkan proses pembelajaran. Psikologi pendidikan telah melakukan banyak penelitian disepanjang 75 tahun ini untuk menentukan bagaimana manusia belajar. Mereka mengidentifikasi beberapa komponen utama yang selalu mempermudah pembelajaran. Tiga dari komponen itu adalah motivasi, persyaratan atau sub ordinat skill, dan praktek atau feed back. Dalam chapter ini akan dideskripsikan prosedur apa yang bisa digunakan untuk mendesain instrucsional strategy untuk tipe-tipe tujuan pembelajaran yang berbeda.
Adapun tujuan dalam mempelajari strategi pembelajaran ini, adalah:
• Mendeskripsikan pemilihan system penyampaian pembelajaran
• Menyusun dan merangkai isi pembelajaran berdasarkan level/tingkatan
• Memberi nama 5 komponen pembelajaran dalam strategi pembelajaran dan mendaftar komponen-komponen utama didalamnya.
• Merencanakan komponen pembelajaran dalam strategi pembelajaran termasuk aktivitas sebelum proses belajar mengajar, isi presentasi, partisipasi pembelajar, penilaian, aktivitas yang mengikuti untuk serangkai tujuan dalam kelompok pembelajaran tertentu.
• Memilih kelompok siswa dan media yang sesuai untuk komponen strategi pembelajaran
• Menggabungkan media yang dipilih dan menyeleksi system penyampaia
B. PEMBAHASAN
Istilah instructional startegi umumnya digunakan untuk mencakup berbagai aspek dalam pemilihan sistem penyampaian. menyusun dan mengelompokkan isi, mendeskripsikan komponen pembelajaran yang akan termasuk dalam pembelajaran, menspesifikasikan bagaimana siswa akan dikelompokkan sepanjang pembelajaran, menentukan struktur pelajaran, dan memilih media untuk menyampaikan pembelajaran.
1. Menyeleksi Sistem Penyampaian
System penyampaian dan strategi pembelajaran tidak sama,. sistem penyampaian hanyalah bagian dari keseluruhan strategi pembelajaran,.sistem penyampaian juga merupakan asumsi bahwa desainer terlibat dalam pengembangan strategi pembelajaran. Dalam kasus lain memilih system pembelajaran dapat juga berupa level pembelajaran (meteri bidang studi), level bidang studi, ataupun level kurikulum. Berikut ini beberapa contoh system penyampain yang umum dalam melaksanakan pembelajaran.
• Model tradisional/instruktur dengan sekelompok pembelajar didalam ruang kelas, pusat pelatihan atau lab.
• Korespondensi
• Kuliah kelompok besar yang diikuti dengan Tanya jawab.
• Telecource dengan video tape atau siaran.
• Video conference interaktif dua arah
• Pembelajaran berdasarkan computer
• Pembelajaran berdasarkan web menggunakan internet atau intranet
• Program belajar sendiri (terbuka atau tertutup) yang terdiri dari berbagai macam kombinasi instruktur/tutor dan print atau modul atau paket pembelajaran.
• Kombinasi system kebiasaan, kombinasi dan unik.
Dalam proses desain pembelajaran yang ideal, hal pertama yang dipertimbangkan adalah tujuan, karakteristik pembelajar, konteks dan performa pembelajaran, tujuan khusus, assesemen (penilaian), dan kemudian bekerja melalui pertimbangan-pertimbangan dan keputusan yang akan diseleksi dalam system penyampaian yang terbaik. Dan untuk mencapai seleksi sitem penyampaian yang terbaik, semua komponen di atas akan melalui pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
a. Review analisis pembelajaran dan mengidentifikasi tujuan khusus kelompok yanga akan diajarkan dengan urutan yang sesuai,
b. Merencanakan dan mempelajari komponen yang akan digunakan dalam pembelajaran
c. Memilih kelompok siswa yang paling efektif dalam pembelajaran.
d. Menspesifikasi bahan dan media efektif dengan mempertimbangkan kualitas dan fungsi alat dan kepraktisan konteks pembelajaran.
e. Menentukan tujuan dari materi pelajaran dan menggabungkan pemlihan media.
f. Menyeleksi atau mengembangkan system penyampaian terbaik dari kelima langkah yang sudah dibuat di atas.
2. Merangkai (Menyusun) Isi dan Mengelompokkan Pembelajaran
a. Merangkai Isi
Langkah pertama dalam mengembangkan staretegi pembelajaran adalah mengidentifikasi rangkain pengajaran dan isi yang bisa diatur. Hal ini bisa mulai dari level skill yang paling bawah yaitu skill yang tepat di atas garis entri behavior kemudian naik terus mengikuti hirarki.
Rangkaian pembelajaran cenderung merupakan kombinasi dari bawah ke atas atau dari kiri ke kanan.yaitu, sub ordinat skill langkah 1 diajarkan pertama kali, kemudianlangkah 1, lalu yang berikutnya sub ordinat skill langkah 2,kemudian langkah ke 2 itu sendiri. Rangkaian ini berlangsung terus sampai semua langkah di ajarkan.
Satu rangkaian yang besar adalah pendekatan program pembelajaran linear yang cenderung merubah semua informasi ke dalam unit-unit kecil dan meminta respon terus menerus dari pembelajar. Rangkaian besar yang lain adalah teks book konvensional yang mana dalam satu chapter biasanya terdiri dari unit-unit informasi. Anda bisa memutuskan bahwa anda akan menampilkan informasi anda dalam bentuk tujuan pertujuan, aktivitas dasar, atau anda ingin menampilkan informasi tersebt ke dalam bentuk beberapa tujuan terlebih dahulu pada berbagai aktivitas pebelajar. Anda harus mempertimbangkan 5 faktor dalam menentukan jumlah informasi yang akan ditampilkan (atau ukuran ‘kelompok’), sebagai berikut :
• Level usia pebelajar
• Kompleksitas materi
• Jenis-jenis pembelajaran
• Apakah aktivitas dapat divariasikan, sehingga bisa menfokuskan perhatian pada latihan-latihan.
• Jumlah waktu yang diminta untuk memenuhi semua event dalam starateipembelajaran untuk tiap-tiap kelompok materi yang dipresentasikan.
3. Komponen Belajar Dalam Strategi Pembelajaran.
Konsep dasar dalam strategi pembelajaran adalah peristiwa pembelajaran yang dideskripsikan dalam condition of learning Gagne (1970). Dalam pandangan psikologi kognitif ada 9 event yang menghadirkan efektivitas mengajar eksternal yang mendukung mental proses pembelajaran internal.
1) Memperoleh perhatian
2) Menginformasikan pada pembelajar tentang tujuan pembelajaran
3) Menstimulasi ingatan dan prasyarat pembelajaran
4) Menampilkan materi-materi stimulus
5) Menyediakan bimbingan pembelajaran
6) Menimbulkan performa
7) Memberikan feed back tentang kebenaran kinerja
8) Menilai kinerja
9) Memperkaya ingatan dan mentransfer
Untuk mempermudah proses desain pembelajaran, ada 5 komponen utama belajar yang merupakan bagian dari keseluruhan strategi pembelajaran, yaitu.
1) Kegiatan pra instruksional ( pendahuluan )
2) Isi presentasi / Penyajian Informasi
3) Partisipasi pebelajar
4) Penilaian
5) Kegiatan Tindak lanjut
Adapun uraian dari kelima komponen tersebut sebagai berikut :
• Kegiatan pra instruksional (pendahuluan) ; sebelum memulai pembelajaran formal anda harus mempertimbangkan 3 faktor yaitu: motivasi pembelajar, menginformasikan apa yang akan harus mereka pelajari, memastikan bahwa mereka sudah mempunyai pengetahuan prasyarat sebelum memulai pembelajaran (entry behavior)
• Isi presentasi/ penyajian materi; disini anda harus menentukan dengan tepat informasi konsep aturan dan prinsip-prinsip apa yang perlu diberikan pada pembelajar. Ini merupakan penjelasan dasar dari unit-unit yang ada di dalamnya. Kesalahan utama yang sering terjadi dalam langkah ini adalah menyampaikan terlalu banyak informasi, khsususnya informasi yang tidak ada hubungannya dengan tujuan. Tidak hanya penting untuk mendefenisikan konsep-konsep baru, tetapi juga menjelaskan hubungan antar konsep-konsep tersebut. Anda juga perlu menentukan tipe dan jumlah contoh yang akan diberikan pada setiap konsep.
• Partisipasi pebelajar; salah satu komponen yang paling kuat dalam proses pembelajaran ad lah praktek dengan feed back. Anda bisa memperkaya proses pembelajaran dengan memberikan aktivitas yang berhubungan langsung dengan tujuan. Pebelajar harus diberi kesempatan untuk mempraktekkan apa yang anda ingin, dan mampu dilakukan oleh mereka. Pembelajar seharusnya tidak hanya mampu mempraktekkan tetapi mereka juga harus memberi feed back.
• Penilaian (assessment); empat kriteria dasar di dalam penilaian sudah digambarkan didalam chapter 7, tes entry behavior, pre test, tes pr ktek, dan post test. Fungsi utama dari tes tersebut sudah digambarkan, tetapi disini sebagai seorang desainer anda harus memutuskan dengan tepat apa strategi anda. Pertama anda harus tahu bagaimana menggunakan tes peraktek, lalu anda harus bisa memtuskan hal-hal berikut ini.
Akankah saya mengetes entry behavior?
Kapan penilaian dikelola?
Akankah saya memberi pre test sebelum keseluruhan skill diajarkan? Kapan ini dilaksanakan? Lebih tepatnya skill apa yang akan di nilai?
Kapan dan bagaimana saya akan melakukan post test?
• Kegiatan Tindak lanjut adalah kegiatan review keseluruhan dari strategi untuk menentukan apakah memori/materi pembelajaran dan transfer perlu untuk diberikan. Pertanyaan ini bisa dijawab dengan mengulang kembali analisis konteks kinerja.
Dalam bentuk bagan Strategi Pembelajaran dari kelima komponen tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN METODE MEDIA WAKTU
PENDAHULUAN Diskripsi Singkat
Relevansi
Kompetensi Dasar
PENYAJIAN MATERI Uraian Materi
Contoh Soal
PARTISIPASI SISWA (PEBELAJAR) Latihan
Pembahasan/Diskusi
PENILAIAN Pre tes
Pos tes
Umpan Balik
TINDAK LANJUT Review
Revisi / Remedial
4. Komponen Belajar Untuk Pebelajar Dengan Level Kemampuan Dengan Kedewasaan yang Berbeda.
Disini kita akan mempertimbangkan kebutuhan pebelajar yang berbeda dalam strategi pembelajaran. Aspek pertama yang perlu diperhatikan adalah mengingat bahwa komponen belajar itu ditujukan untuk memandu proses intelektual pembelajar melalui aktivitas dan mental yang membantu pembelajaran. Idealnya adalah semua pembelajar harus mampu mengatur proses intelektual mereka seperti menjadi pebelajar yang mandiri.
1) Komponen Belajar Untuk Berbagai macam Outcome (Hasil).
Komponen dasar belajar dalam strategi pembelajaran adalah intelektual skill, informasi verbal, skill motorik dan perilaku.
• Intelktual skill;
Seorang desainer harus menyadari dua hal yaitu cara pebelajar mengorganisir pengetahuan yang diterima dalam memori dan keterbatasan kemampuan mereka untuk mengingat materi baru. Strategi yang digunakan harus mencakup cara-cara bagaimana pebelajar dapat menghubungkan materi baru yang didapatkan dengan pengetahuan yang sudah ada dalam memori. Dalam mempresentasikan informasi tentang intelektual skill, penting untuk mengingat kembali hakikat hirarkis intelektual skills. Anda juga harus memastikan bahwa contoh dan ilustrasi yang dipilih sudah umum bagi pebelajar. Pemberian contoh yang tidak umum akan meningkatkan kompleksitas. Dalam menyeleksi contoh dan non contoh seorang desainer harus menyeleksi keduanya. Untuk meperkaya transfer ilmu, anda juga dapat menggunakan contoh-contoh yang umum. Ada beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain latihan praktek untuk intelektual skill. Salah satunya adalah menyesuaikan praktek dengan kondisi dan perilaku yang ditentukan dalam tujuan. Kriteria ini membantu memisahkan praktek yang relevan dengan kegiatan pribadi. Selain itu memastikan hubungan antara pengetahuan yang menjadi prasyarat dengan skill baru dan kemajuan dari kesulitanyang sedikit menjadi masalh kompleks.
• Informasi verbal;
Mendesain aktivitas sebelum pembelajaran itu penting untuk hasil informasi verbal. Ketika menginformasikan kepada pebelajar tentang tujuan, anda harus mempertimbangkan cara-cara dengan tujuan yang mana yang dapat diringkas menggunakan struktur organisasi. Anda juga menginformasikan pada pebelajar bagaimana mereka dapat menggunakan informasi ini. Dalam mempresentasikan informasi verbal, konteks untuk penyediaan informasi dan mengingat kembali sangatlah penting. Strategi yang menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan yang ada dalam memori akan meningkatkan keefektivan pembelajaran.
Strategi lain yang direkomendasikan untuk menghadirkan informasi verbal adalah menampilkan informasi seperti dalam bagian rangkaian dan memberikan instruksi langsung tentang hubungan antar item di dalam subset (bagian rangkaian) dan perbedaan antara subset. Prosedur yang direkomendasikan oleh Gagne untuk membantu siswa mengatur informasi baru adalah dengan memberikan outline atau tabel yang merangkum informasi ini.
• Skill motorik;
Apa implikasi dari deskripsi pembelajaran skill motorik yang menampilkan isi, contoh, praktek dan umpan balik (feed back) ? Implikasi yang sangat nyata adalah persyaratan dari beberapa presentasi visual dari skill, sudah pasti video atau film bisa digunakan untuk melihat gerak tetapi sering foto dan gambar juga bisa digunakan, setidaknya di awal pertunjukan dalam pembelajaran skill motorik. Kategori isi dan contoh dalam strategi biasanya dalam bentuk deskripsi verbal yang diikuti dengan ilustrasi.
• Perilaku
Perilaku terdiri dari tiga komponen: perasaan, sikap, dan pemahaman kognitif. Perasaan bisa dideskripsikan sebagai hal yang menyenagkan atau tidak menyenangkan yang diekspresikan melalui kecenderungan kita untuk mendekati atau menghindari sebuah situasi. Sikap, harus mendemonstrasikan kondisi yang menggambarkan tujuan performa. Anda juga harus mempertimbangkan strategi yang akan digunakan untuk mengembangkan sikap. Utnuk sikap negatif seperti pembelajar lebih cepat menjadi emosional anda mungkin harus menfokuskan pembelajaran pada kesadaran diri dan mengajarkan cara-cara alternatif untuk mengontrol keadaan.
2. Komponen Belajar untuk Strategi Pembelajaran Konstruktivisme
Pendekatan belajar dalam presepektif konstrutivisme lebih menekankan pada, pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada pebelajar (siswa). Dalam strategi konstruktivisme pembelajaran didesain dan dikelola sedemikian rupa, sehingga pembelajaran dapat menggali secara optimal potensi yang dimiliki oleh pebelajar (siswa). Komponen belajar untuk strategi pembelajaran konstruktivesme sama dengan komponen terdahulu, tapi pada pendahuluan atau dalam deskripsi lebih menekankan keterlibatan siswa dalam memberikan gambaran yang objektif yang disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari. Demikian juga dalam partisipasi siswa mempunyai porsi yang lebih besar dan umpan balik dapat dilakukan pada proses tersebut.. Berikut bagan komponen belajar konstruktivisme :
URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN METODE MEDIA WAKTU
PENDAHULUAN Diskripsi Singkat
Relevansi
PENYAJIAN MATERI Uraian Materi
Contoh Soal
PARTISIPASI SISWA (PEBELAJAR) Latihan
Pembahasan/Diskusi
Umpan balik
PENILAIAN Penilaian proses
Portofolio
TINDAK LANJUT Review dan revisi terhadap proses belajar
Contoh Strategi Pembelajaran Konstruktivisme
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran/ SKS : Kimia / 3 SKS
Kelas / Semester : X/2
Standar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan elektrolit dan non elektrolit
Kompetensi Dasar : Mengindentifikasi sifat larutan elektrolit dan nonelektrolit Berdasarkan data hasil percobaan.
Uraian Kegiatan Pembelajaran Metode Media/alat Waktu (mnt)
PEN
DAHU
LUAN Deskripsi Singkat Berdasarkan daya hantar listrik zat dibedakan atas : konduktor dan isolator. Konduktor yang paling lasim digunakan adalah logam (wujud padat). Bagaimana dengan wujud zatyang lain ( pada wujud gas dan cair) ?Bagaimana zat cair dapat menghantarkan listrik ? Untuk menjawab pertanyaan tersebut akan kita pelajari tentang Larutan Elektrolit dan non elektolit. Ceramah Alat/Bahan/Cara
5
Relevansi
Teori Atom menyatakan bahwa : Atom mengandung elektron yang bermuatan negatif pada kulit atom. Dalam Teori ikatan logam menyatakan Elektron dalam logam mudah berpindah dari satu atom ke atom lain disekitarnya. Arus listrik dapat dianggap sebagai aliran electron dari suatu kutub negatif (-)menuju kutub positif.(+) Ceramah 5
Kompetensi Dasar (Indikator) Indikator ketercapaian kompetensi pada Kegiata pembelajaran; a..Membedakan antara larutan elektrolit dan larutan non elektrolit b..Menjelaskan hantaran listrik melalui media larutan. Ceramah LCD/OHP 5
PENYA
JIAN Uraian Materi Memberikan petunjuk prosedur Pada Lembar Kerja Siswa (LKS), dan memberikan peragaan alat dan bahan yang akan digunalkan Ceramah/ Penjelasan teknis 5
Contoh Memperagakan contoh larutan elektrolit dan larutan non elektolit Demonstrasi Alat& Bahan Lab. 5
PARTI
SIPASI
SISWA Latihan Melakukan percobaan/eksperimen sesuai prosedur yang telah dipersiapkan dalam LKS Percobaan / Eksperimen Alat dan Bahan Lab. 45
Pembahasan &
Diskusi Membahas data hasil pengamatan dari eksperimen yang talah dilaku kan dan mendisusikannya tentang keterkaitan antasa hasil pengamatan dengan teori yang telah dipelajari sebelumnya Diskusi - 20
Umpan Balik Membuat kesimpulan terhadap hasil eksperimen Diskusi - 20
PENI
LAIAN Penilaian Proses Penilaian dilakukan selama berjalannya percobaan, terhadap smua dimensi, penilaian dimensi kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan instrument penilaian yang telah dibuat sebelumnya Obeservasi / pengamatan langsung. Instrumen penilaian non tes 10
Penilaian portofolio Penilaian atas kerja siswa, berdasarkan laporan kegiatan yang telah disediakan dalam LKS Lembar perta nyaan (dlm LKS) - (dilakukan diluar jampel)
Umpan Balik Menginentifikasi kesulitan yang dijumpai selam proses percobaan Diskusi 5
TINDAK
LANJUT Review Penjelasan kembali pada bagian-bagian yang belum dipahami siswa Ceramah White Board 10
Revisi Mengadakan perbaikan pada bagian-bagian yang dijumpai kesulitan selam proses pembelajaran - - (dilakukan diluar jampel)
Jumlah Waktu 135 menit
C. KESIMPULAN
Aspek yang termasuk dalan Startegi Pembelajaran meliputi :
• pemilihan sistem penyampaian.
• menyusun dan mengelompokkan isi,
• komponen strategi pembelajaran
• pengelompokan pebelajar,
• menentukan struktur pelajaran, dan
• pemilihan media untuk menyampaikan pembelajaran.
Adapun komponen utama stratergi pembelajaran, sebagai berikut :
• Kegiatan pra-instruksiional (pendahuluan)
• Penyajian Informasi
• Partisipasi Pebelajar (siswa/mahasiswa)
• Penilaian
• Tindak Lanjut
Referensi :
Dick. W & Carey. L (2005) The Systematic Design of Instruction ( 6 th Ed) ,
Pearson USA
M. Atwi Suparman (2001). Desain Instruksional Pekerti,
PAU-PPAI-UT Jakarta
Comments :
0 komentar to “teori-teori belajar bahan ujian pengantar pendidikan (100% COPIAN) bagian 2”
Posting Komentar